Pada tanggal 9-10 Juli 2024, Panti Asuhan Muhammadiyah Gersikan mengadakan kegiatan traveling religius ke Batu, Jawa Timur. Acara ini bertujuan memberikan penyegaran dan kebahagiaan bagi sekitar 40 anak asuh yang sehari-hari sibuk dengan sekolah dan menghafal Al-Quran. Didampingi oleh seluruh pengurus panti, mereka mengunjungi Santera de Laponte, sebuah lokasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan berbagai wahana menarik.
Malam harinya, anak-anak asuh menginap di villa dan menikmati kegiatan seperti bakar-bakar sate dan jagung, menciptakan momen kebersamaan yang hangat.
Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah Gersikan, Ustadz Ahmad, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk rekreasi, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkaya pengalaman spiritual anak-anak asuh. “Kami berharap, dengan kegiatan ini, anak-anak dapat kembali ke panti dengan semangat baru dan pengalaman berharga yang akan dikenang sepanjang hidup mereka,” ujarnya.
Para anak asuh tampak sangat antusias dan gembira selama perjalanan. Salah satu anak asuh, Rina, mengatakan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya berwisata ke Batu dan sangat menikmatinya. “Senang sekali bisa jalan-jalan ke tempat yang indah dan bermain bersama teman-teman,” katanya dengan wajah berseri-seri.
Selain menikmati keindahan alam, anak-anak juga diajak untuk mengikuti sesi pengajian dan doa bersama di lokasi wisata, mengingatkan mereka akan pentingnya bersyukur dan terus berpegang pada nilai-nilai agama meskipun dalam suasana liburan. Acara ini diakhiri dengan foto bersama sebagai kenang-kenangan dari perjalanan yang penuh makna tersebut.
Penyelenggara kegiatan ini juga melibatkan beberapa relawan yang membantu dalam pengawasan dan logistik selama perjalanan. Mereka turut memberikan pelatihan singkat tentang kebersihan diri dan lingkungan, menanamkan pentingnya menjaga kebersihan di mana pun berada.
Seiring dengan berakhirnya acara, anak-anak asuh kembali ke panti dengan membawa berbagai oleh-oleh dan cerita seru yang mereka bagi dengan teman-teman lainnya. Ustadz Ahmad berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin, sebagai bagian dari program pendidikan dan pengembangan karakter anak-anak di panti asuhan tersebut.
Dalam jangka panjang, pihak panti asuhan berencana untuk mengadakan kegiatan yang lebih bervariasi dan melibatkan lebih banyak elemen pendidikan, baik formal maupun non-formal, untuk membekali anak-anak asuh dengan keterampilan hidup yang lebih luas. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka menjadi individu yang mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat. (ARN/ALZ)