Indah Wahyuni Ciptakan Kebun Pemulihan, Ruang Hijau bagi Penyintas KDRT di Gresik

Indah Wahyuni Ciptakan Kebun Pemulihan

Perempuan memiliki peran penting dalam pelestarian lingkungan. Krisis iklim terus memberikan dampak kerugian dan kerusakan secara luas bagi alam dan manusia, sesuatu yang tidak diinginkan oleh Indah Wahyuni, seorang pendamping di Kebun Pemulihan Kelurahan Gending, Kecamatan Gresik.

Berasal dari panggilan jiwa yang mencintai lingkungan, Indah Wahyuni nyaris menghabiskan setiap waktunya untuk merawat dan menjaga lingkungan di Kabupaten Gresik.

Indah mulai bergabung sebagai kader lingkungan pada tahun 2011. Saat itu, ia hanya menjadi kader Posyandu.

“Ada lomba kesehatan yang pasti berhubungan dengan lingkungan. Alhamdulillah, Kelurahan Gending juara 1 dan sejak saat itu saya semakin mencintai dunia sosial dan lingkungan,” kata Indah.

Dari situ, Indah mulai aktif dan membentuk bank sampah tingkat RT. Ia menginisiasi pembentukan bank sampah dari RT ke RT, RW ke RW hingga kampung lainnya.

“Sering melakukan sosialisasi dari kampung ke kampung. Kini, saya aktif di berbagai kegiatan lingkungan se-Gresik,” ujar Indah.

Pada tahun 2023, ia berhasil mengawal lomba Berseri Jatim, mengawal kampung dalam berbagai kategori.

“Di tahun 2023 kebetulan Lurah Gendingnya perempuan, jadi saya ditunjuk jadi ketua TP PKK. Di situ, saya lebih leluasa untuk menggerakkan masyarakat giat menjaga lingkungan dengan berbagai program lingkungan. Sampai akhirnya bisa menginisiasi Kebun Pemulihan bersama PC Fatayat NU Gresik,” katanya.

Selain menunjang perekonomian rumah tangga dan mengisi waktu para ibu-ibu, Kebun Pemulihan digagas untuk mengalihkan perhatian yang sakit hati jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.

“Dengan kesibukan berkebun di Kebun Pemulihan ini, ibu-ibu bahkan anak-anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga bisa menghilangkan rasa sakit hati. Ini juga salah satu upaya untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangga,” jelas Indah.

Indah mengatakan, beberapa kali Kebun Pemulihan menjadi percontohan bagi masyarakat di Kabupaten Gresik untuk membangun desa dan kampung asri dan sosial di era industri.

Bahkan, Kebun Pemulihan menjadi juara dalam inisiasi desa dalam merawat lingkungan dan mendampingi para penyintas KDRT.

“Banyak perempuan-perempuan penyintas KDRT menghabiskan waktu di Kebun Pemulihan. Dengan menanam dan pendampingan, diharapkan tidak terjadi trauma yang berlebihan terhadap penyintas KDRT,” tambahnya.

“Perubahan sosial masyarakat agraris yang kian menjadi masyarakat industri membuat kami berusaha untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya. (HEV/AZR)

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *