Short Term Memory dan Long Term Memory: Peran Keduanya dalam Proses Belajar dan Mengingat

Short Term Memory dan Long Term Memory: Peran Keduanya dalam Proses Belajar dan Mengingat

Memori adalah salah satu fungsi otak yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Tanpa memori, kita tidak akan mampu belajar, mengingat informasi, atau berfungsi dengan baik dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam dunia ilmu pengetahuan, terdapat dua jenis memori yang berperan penting, yaitu short term memory (memori jangka pendek) dan long term memory (memori jangka panjang).

Short Term Memory (Memori Jangka Pendek)

Short term memory, atau yang sering disebut sebagai memori jangka pendek, adalah jenis memori yang memungkinkan kita untuk menyimpan informasi untuk sementara waktu.

Ini adalah jenis memori yang digunakan saat Anda mengingat nomor telepon seseorang sambil mengetiknya ke dalam ponsel Anda atau saat Anda mencatat pesanan makanan di restoran sebelum memberikannya kepada pelayan.

Kapasitas short term memory terbatas dan biasanya hanya mampu menyimpan informasi selama beberapa detik hingga satu menit. Jika informasi ini tidak diulang atau ditransfer ke long term memory, maka akan hilang.

Proses kerja short term memory melibatkan penerimaan informasi dari lingkungan, penyimpanan sementara di dalam otak, dan kemudian penggunaan informasi tersebut untuk tugas tertentu.

Salah satu contoh sederhana penggunaan short term memory adalah saat Anda berbicara dengan seseorang dan harus menyimpan apa yang mereka katakan untuk merespons dengan tepat.

Long Term Memory (Memori Jangka Panjang)

Long term memory, atau memori jangka panjang, adalah jenis memori yang memungkinkan kita untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lebih lama, dari beberapa menit hingga seumur hidup.

Informasi yang disimpan dalam long term memory cenderung lebih stabil dan mudah diakses dibandingkan dengan short term memory.

Proses pengambilan dan penyimpanan informasi dalam long term memory jauh lebih kompleks dibandingkan dengan short term memory. Biasanya, informasi yang dianggap penting atau diulang secara konsisten lebih cenderung disimpan dalam long term memory.

Long term memory juga terdiri dari dua jenis utama: memori eksplisit dan memori implisit. Memori eksplisit adalah informasi yang dapat diartikulasikan, seperti nama seseorang atau fakta-fakta tertentu.

Sementara memori implisit mencakup keterampilan dan pengetahuan yang mungkin tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, seperti cara mengendarai sepeda atau berenang.

Peran dalam Proses Belajar dan Mengingat

Short term memory dan long term memory bekerja sama dalam proses belajar dan mengingat. Ketika kita belajar sesuatu, informasi pertama-tama masuk ke dalam short term memory.

Kemudian, dengan melalui repetisi atau pengulangan, informasi tersebut dapat dipindahkan ke long term memory. Proses ini dikenal sebagai konsolidasi memori.

Memahami perbedaan antara short term memory dan long term memory sangat penting dalam konteks pendidikan dan pengembangan diri.

Cara informasi diproses dan dipindahkan dari short term ke long term memory dapat memengaruhi sejauh mana kita dapat mengingat dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan retensi memori, teknik-teknik seperti pengulangan, pengorganisasian informasi, dan koneksi dengan pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan.

Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang short term dan long term memory akan membantu kita menjadi pembelajar yang lebih efektif dan produktif.

Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *